JKT48 Idolaku
Presiden Jokowi atau Prabowo boleh punya fans fanatik, yang selalu berdebat dan gaduh di Media Sosial, namun profesi seniman atau artis sudah memiliki penggemar sejak zaman dahulu. Salah satunya adalah JKT 48, yang merupakan girl band yang merupakan adopsi dari sistem AKB48 dari Jepang.
Sekitar tahun 2010-2011 keberadaan kelompok penyanyi yang ngedance, GirlBand – BoyBand mulai naik lagi. Masyarakat mengenal nama-nama grup idol seperti 7icons, Cherrybelle, SMASH atau Coboy Junior. Yang membedakan JKT48 dengan grup idol lainnya adalah sistemnya yang berasal dari Jepang. Pengetahuan Gwe tentang ini nggak terlalu mendalam. Setahu Gwe ada suatu idol company yang membuat audisi, mengumpulkan cewek-cewek remaja usia SMP sampai kuliah untuk dijadikan grup idol. Inti utamanya mereka bisa nyanyi, nari, trus mungkin ngemci, membawa diri dengan baik di depan para penggemarnya. Bahkan mereka punya banyak istilah khusus, yang beredar di kalangan fans, seperti Wota dan entah apa lagi Gwe nggak terlalu paham.
Tahun 2016 saat kerja kembali di Jakarta, Gwe berkesempatan maen ke f(x) Sudirman, sebuah fashion mall. Gwe kayaknya pernah denger soal ini, tapi baru ngeh tentang keberadaan JKT48 Theater di sini. Jadi kan selain tampil di TV, JKT48 juga memiliki semacam teater, tempat dimana mereka manggung dan ditonton. Nah, karena gak punya pengalaman, Gwe tahunya ya kalau mau nonton mereka tinggal dateng ke teater sesuai jam manggung, bayar, masuk, udah masuk sesimpel itu. Eh, nggak tahunya ada semacam sistem dimana fans diarahkan untuk menjadi anggota resmi penggemar idol dengan berbagai gimmick yang dibikin asyik untuk mereka. Termasuk salah satunya tentang cara nonton penampilan JKT48 di teater. Jadi yang Gwe tangkep adalah kalau mau nonton harus bayar dulu secara online, nanti masuknya diundi biar dapet tempat duduk paling depan, trus resikonya beli tiket dadakan adalah nggak dapat tempat duduk alias berdiri. Dan itu yang Gwe alamin ketika nonton pertunjukkan JKT48 pertama kali.
Seru! Adalah kesan yang Gwe dapatkan ketika nonton penampilan JKT48 secara live. Para idol itu bergerak secara energik, menyanyi dan mungkin lipsync, serta menari. Di sesi jeda, ada kegiatan ngobrol, anggota JKT48 cerita-cerita ringan yang lucu dan kadang absurd, serta menyapa para fasnya. Ternyata jumlah personil yang tampil nggak full 48 orang seperti nama grup, namun mereka terbagi jadi beberapa tim, yaitu tim J, tim K, dan tim T, serta JKT48 Academy buat yang masih belajar. Kayaknya sih begitu, Gwe belum paham banget. Di seusia remaja belia ini pas banget buat JKT48 menularkan semangat, khususnya kepada para penggemarnya. Walaupun bukan fans sejati, Gwe belajar di sini bahwa seorang public figure, nggak hanya artis, bisa juga akademisi, ilmuwan maupun politisi semestinya memberikan virus yang positif kepada para penggemarnya. Bukan menyebar hoax atau menyebarkan black campaign.
Its origin is disputed, however it's definitely related to several of} French and Italian playing games. In Britain since World War I, the informal sport has been called pontoon. When the dealer has served every player, the dealers face-down card is turned up. The dealer should continue to take cards until the total is 17 or extra, at which point the dealer should stand. If the dealer has an ace, and counting it as 11 would deliver the total to 17 or extra , the 1xbet dealer should count the ace as 11 and stand.
ReplyDelete