Dari Mana Tere Liye Dapat Uang Sesudah Tidak Menulis Buku?
Pada September 2017 lalu,
Penulis novel Tere Liye menulis di laman FaceBooknya bahwa dirinya berhenti menerbitkan
buku karena dikenakan pajak. Nah terus bagaimana dia bisa hidup kalau tidak
dapat penghasilan dari royalti buku?
Sebagai penulis berpengalaman
dan populer dengan follower FB hingga 4.405.386 semestinya tidak sulit bagi
Tere Liye untuk tetap bisa menghasilkan uang. Berikut analisa versi flawlessfantasy.net:
1.
Menjadi Pengajar
Tere Liye sudah menghasilkan
28 judul buku. Itu bukanlah jumlah yang sedikit. Kalau ada data penjualan
bukunya, kami yakin tidak hanya seribu atau dua ribu eksemplar, mungkin sudah
mencapai puluhan atau bahkan ratusan ribu eksemplar. Dari situ bisa diterka
kemampuan teknis menulis Tere Liye tak perlu lagi dipertanyakan. Dengan
pengetahuannya ini Tere Liye dapat menjadi pengajar, menularkan ilmu
pengetahuannya sebagai guru kursus menulis atau dosen. Jurusan sastra, ilmu
budaya, komunikasi, apa saja yang terkait tulis menulis.
2.
Menjadi Narasumber
Menjadi narasumber
mirip dengan pengajar. Bedanya di durasi waku. Kalau pengajar dalam sistem belajar
mengajar dalam periode tertentu, narasumber lebih terbatas waktunya dalam
menyampaikan ilmu. Mungkin hanya sehari atau malah beberapa jam saja. Selain
itu pembahasan yang disampaikan narasumber tidak harus melulu soal tulis
menulis. Bisa soal motivasi, pengembangan diri, pengalaman menulis. Biasanya
honor narasumber lebih besar dari mengajar rutin, walaupun ada juga kegiatan
tertentu yang gratis.
3.
Menjadi Ghost Writer
Tak hanya Tere Liye,
setiap penulis bisa menjadi Ghost Writer. Artinya nama asli sang penulis tidak
muncul di buku atau bentuk publikasi lain. Kenapa? Karena dibayar untuk menulis
atas nama orang lain. Konsekuensi wajarnya adalah ghost writer dibayar lebih
besar, namun isinya harus sesuai maunya sang pemesan. Beruntung kalau dapat
pemesan buku yang nggak ribet orangnya.
4.
Endorse Produk/Campaign
Dengan follower lebih
dari 4juta, seseorang dapat diminta oleh suatu perusahaan atau institusi untuk
mempromosikan merek, produk atau kebijakannya. Tere Liye bisa secara
terang-terangan mengiklankan produk atau informasi terkait perusahaan/instansi
secara gamblang maupun secara samar lewat tulisan atau bentuk publikasi lainnya
dan mendapatkan sejumlah uang sesuai kesepakatan.
5.
Bisnis Penerbitan
Bertahun-tahun
menjadi penulis, sudah semestinya Tere Liye memahami peta bisnis buku. Dari
hulu ke hilir. Bagaimana penulis menawarkan naskahnya, editor memeriksa, naskah
disetting, didaftarkan ISBNnya ke Perpusnas, kemudian dicetak, lalu
didistribusikan ke pembaca lewat toko buku atau secara langsung.
6.
Menjadi Karyawan atau Bisnis Lain
Masih banyak lagi peluang
mendapatkan penghasilan bagi Tere Liye, sekalipun tidak menerbitkan buku.
Dengan adanya teknologi kekinian, sudah banyak bermunculan e-book. Tere Liye
bisa mencoba peluang ini dan mendapatkan royalti yang lebih besar dari buku
cetak. Lalu bisa juga kalau mau jadi karyawan apapun bidangnya. Bisnis selain
penerbitan pun bisa. Tergantung mana yang disuka Tere Liye.
Jadi apakah seorang penulis yang berhenti menerbitkan buku cetak akan
kehilangan mata pencaharian? Tidak juga. Masih banyak sumber rejeki di muka
Bumi ini bila orang mau berusaha. Begitupun juga dengan Tere Liye.
Sumber Foto:
Comments
Post a Comment