JagoanKu

  “Musical Autodidact Series” Part 1   Kalo ada orang yang meragukan kemampuan Gwe dalam bermusik, ember, Gwe emang blom bener2 nguasain satu intrumen pun. Tapi Gwe suka music dan lagu. Dan kadang2 ada lirik2 dan nada2 yang menari di benak/kepala Gwe. Karena itu Gwe ingin mewujudkan ide2 itu ke dalam lagu atau musik. Berhubung Gwe blum sempurna dalam maen istrumen apapun, cara mudahnya adalah: minta orang laen bikini music/lagu dari lirik/nada yang ada di kepala kita. Tapi namanya juga bikinan orang mungkin music/lagu yang dibikin orang itu belon tentu sesuai atau seenggaknya ngedeketin apa yang kita mau. Belum lagi kalau harus bayar, apalagi kalo mahal. Karena itu Gwe berharap bisa punya studio rekaman pribadi ( home recording studio ), dan bisa bikin music/lagu dengannya (walo sederhana). Ini bukan sekedar memuaskan hasrat atau hobi doang. Kalo nantinya ada orang yang mo ngebeli lagu/music Gwe atau minta diajarin soal home recording studio (kalo Gwe dah pinter), why not? Apa itu s

I cry so loud right now 4x I’m alone, I’m alone, now I’m very lonely I’m alone, I’m alone I’m alone, I’m alone, now I’m very lonely I’m alone, I’m alone Ibuku sering bawa brondong baru Dan ayah kini bersama si gadis SMA Di sini diriku slalu sendiri, rindu belai kasih sayang, yang tlah lama hilang Lalu aku harus bagaimana, harus bagaimana, hadapi kluargaku Ayah-ibu semua sama saja, tak sayang padaku, persetan! Ibu maafkanlah aku, ayah lupakan diriku Ku tak lagi betah di rumah Ibu maafkanlah aku, ayah lupakan diriku Ku tak lagi betah di rumah Wo-u-o… Wo-u-o… Wo-u-o… Ye-iye… Ye-iye… Ye-iye… Ibuku sering bawa brondong baru Dan ayah kini bersama si gadis SMA Di sini diriku slalu sendiri, rindu belai kasih sayang, yang tlah lama hilang Lalu aku harus bagaimana, harus bagaimana, hadapi kluargaku Ayah-ibu semua sama saja, tak sayang padaku, persetan! Ibu maafkanlah aku, ayah lupakan diriku Ku tak lagi betah di rumah Ibu maafkanlah aku, ayah lupakan diriku Ku tak

Tulisan ini hanya dimasuppin di blog Gwe ini, ga di Multiply (MP) juga, karena masalahnya cuman di sini. Ya, Gwe ga rutin ngeblog disini, karena pertama, selaen masalah yang sama dengan yang MP, yaitu karena kesibukan kerja, juga karena soal Shout Box . Seperti yang elu pade udah tahu, shout box itu kotak kecil di pinggiran blog kita yang buat komentar2 singkat. Gwe udah pasang Shout Box (dari shout mix ) cukup lama. Tapi karena salah masupin skrip ato gimana, jadinya shout box itu munculnya aneh. Ga bisa buat kirim komentar, dsb. Baru sekitar akhir Oktober 2009 bisa Gwe benerin (walo sekarang Gwe udah lupa erronya dimana dan gimana cara ngebenerinnya, hehe..) Ga asik gitu rasanya punya blog ga ada yang komen. Kalo soal tulisan/post kan dah ada wadahnya ndiri, tapi kalo utk yang sekedar say hi, ato komen singkat kan blom otomotasi ada. Maka Shout Box sangat gwe butuhin. Dan mulai akhir Oktober 2009/awal November 2009 Shout Box di blog ini dengan resmi aktif. Silakan pada ngisi. Moga2 s

Udah lama ya Gwe nggak update blog. Udah lama juga Gwe nggak bikin cerpen. Apakah artinya Gwe/Amru berhenti nulis? Sebenernya nggak juga. My work is writing . Kerja Gwe ya nulis. Memang si bukan nulis apa yang seperti Gwe pikir atau rasakan, karena yang Gwe tulis itu adalah berita yang tentunya harus berdasarkan fakta. Setiap harinya Gwe bikin berita untuk website, dan kadang naskah berita video. Sebenernya kalau mau dicari, waktu buat Gwe mencurahkan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan ada. Tapi kadang karena udah seharian nulis berita, Gwe capek juga. Gwe pengen aktivitas lain selain nulis. Jadilah waktu luang Gwe manfaatin buat refreshing. Refreshing itu bisa berupa nonton tipi, dipidi, maen pesbuk ( FaceBook ) maupun kegiatan lain yang nggak melibatkan pemikiran atau konsentrasi penuh. Tapi lama gak nulis bebas bikin Gwe kangen juga. Terkadang saat liat tulisan temen2 di blog atau forum penulis yang menceritakan aktivitas mereka dalam berkarya, bikin Gwe geregetan pengen nulis ju

Banyak hal dalam hidup ini yang tidak dapat kita penuhi, kita tak bisa menyenangkan semua pihak dalam satu waktu bersamaan. Good Management, itu kuncinya. Namun, nggak mudah bikin manajemen yang baik. Terkadang selalu saja ada pihak yang nggak puas, ada pihak-pihak yang mesti dikorbankan. Shoot! Damn management! Damn feelings! Damn miscommunication! Originally written Sunday, July 17, 2005. Rewritten Tuesday, August 01, 2006

Untuk selanjutnya Accu akan ditulis Aki , dan Aku bisa berarti Manusia Baru saja kusadari kalau aku ini seperti aki, baterai, ataupun benda-benda lain yang berenergi sementara. Sesuatu yang baru bisa bekerja setelah di-charge terlebih dahulu. Setelah diisi dan penuh, baru bisa di-release untuk dimanfaatkan berkerja. Kelihatannya sangat tidak efektif dan tidak efisien. Jadi kalau aku ingin membuat atau merneruskan novelku, otakku harus diisi dulu dengan membaca-baca karya orang lain baru aku bisa kembali bekerja. Lumayan merepotkan, tidak efektif, tidak efisien. Padahal kalau bisa, aku ingin seperti matahari saja. Selalu berenergi, panas, dan bersinar, sehingga sinarnya mampu menerangi seluruh tata surya ini, termasuk, bulan, dan bumi beserta segala isinya. Atau... lebih enak jadi nuklir aja kali ya. Berenergi, berfisi, dan tak kunjung mati. Originally written Thursday, July 07 2005, revision Tuesday, August 01, 2006