Dirgahayu Republik Indonesia: Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin!
Oleh: Yozar F. Amrullah, seorang mantan mahasiswa linguistik
yang masih terus belajar berbahasa
.
Beberapa tahun belakangan ini saya perhatikan ucapan “Minal
Aidin Wal Faizin” muncul menyertai ucapan selamat bagi perayaan Iduladha. Awalnya
mungkin hanya dilakukan segelintir orang, namun nampaknya sekarang mulai
menjadi masif. Kurang elok rasanya kalau salah kaprah jadi keterusan, makanya
saya jadi membahas hal ini. Kita coba kembali ke arti dari ucapan ini dulu.
.
Dugaan saya, orang mungkin mengira “Minal Aidin Wal Faizin” adalah
Bahasa Arab yang berarti “Mohon Maaf Lahir dan Bathin” karena ucapan ini biasa diperuntukkan
bagi umat muslim yang merayakan Idulfitri. Hari kemenangan, dimana setelah puasa
sebulan penuh, menahan nafsu, kembali fitri atau bersih dari dosa, sehingga
patutlah satu sama lain saling bermaafan. Namun ternyata tidak tepat begitu.
.
Menurut Arwani Faishal, anggota komisi Fatwa, Majelis Ulama
Indonesia, “Minal Aidin Wal Faizin” dapat diterjemahkan menjadi: “Semoga kita
termasuk orang-orang yang kembali ke jalan yang benar atau ke jalan Alloh dan
termasuk orang yang beruntung atau berbahagia.” Sedangkan arti kata per kata
pembentuk: “Minal Aidin wal Faizin” adalah sebagai berikut:
min artinya “termasuk”
al-aidin artinya “orang-orang yang kembali”
wa artinya “dan”
al-faizin artinya “menang”
Secara bahasa, ungkapan “Minal Aidin wal Faizin” ini berarti
“termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang”.
Singkat cerita, Menurut Arwani ucapan ini adalah tradisi
yang berasal dari dakwah pedagang arab. Sedangkan ucapan “Mohon Maaf Lahir dan
Bathin” berasal dari gagasan bahwa setelah Ramadhan berpuasa, menahan nafsu,
dirasa perlu minta maaf kepada sesama manusia. Akhirnya rangkaian ucapan ini
menjadi tradisi turun temurun dan menyebarluas, tak hanya di Indonesia, tapi
sejumlah negara rumpun melayu lain, semisal Malaysia: “Selamat Idulfitri. Minal
Aidin Wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Bathin”
.
Semua ucapan itu adalah ucapan yang baik, yang merupakan suatu
tradisi yang dalam Islam sendiri tidak disyariatkan. Tidak ada perintah maupun
larangan. Lalu bagaimana dengan ucapan “Minal Aidin Wal Faizin” untuk umat
muslim di perayaan Iduladha?
.
Sebagai doa tentu saja itu hal yang baik, namun bila
memerhatikan tema Idul Adha atau Hari Raya Kurban, sebenarnya ucapan itu kurang
pas. Sejarahnya cukup panjang, namun saya persingkat saja. Jadi asal muasal peringatan
idul adha atau Hari Raya Kurban adalah terjadinya peristiwa dimana Nabi Ibrahim
yang sudah lama tidak memiliki anak, begitu anaknya Ismail beranjak remaja,
diperintahkan oleh Alloh untuk menyembelihnya. Nabi Ibrahim mengorbankan
perasaannya dan harus mengorbankan nyawa putra kesayangannya. Namun pada
akhirnya Alloh mengganti nabi Ismail dengan kambing dari Surga. Peristiwa ini
mengajarkan pada umat muslim untuk tawakal, ikhlas dan rela berkorban. Ibadah
Kurban pun menjadi kewajiban, bagi umat muslim yang mampu hingga sekarang.
.
Sehubungan dengan hal itu, saya rasa ucapan atau doa yang
lebih tepat bagi umat Islam yang merayakan Iduladha adalah yang berkaitan
dengan tema: tawakal, ikhlas, rela dan pengorbanan. Contohnya seperti:
“Selamat Iduladha, semoga ibadah kurban menjadikan kita
selalu ikhlas dan tawakal dalam menjalani hidup”
“Selamat Hari Raya Kurban. Semoga ibadah anda diterima
Alloh, dan senantiasa menjadi pribadi yang ikhlas.”
“Selamat iduladha. Makin ikhlas, tambah silaturahmi, lancar
rejeki.”
Dan berbagai variasi ucapan atau perkataan doa lainnya yang
bisa anda bikin sekreatif mungkin seperti: Air tak selalu jernih, dan
seterusnya...
.
Jadi kesimpulannya, “Minal Aidin wal Faizin” yang berarti
“termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang” dan “Mohon
Maaf Lahir dan Bathin” adalah ucapan dan doa yang baik, namun kurang pas untuk
tema pengorbanan dalam perayaan Iduladha. Apakah ucapan ini jadi haram atau
tidak boleh diucapkan? Menurut saya sih boleh-boleh saja, namanya juga doa,
hanya saja tidak sesuai tema.
.
Anda juga boleh kok menggunakan ucapan ini, misalnya untuk
Hari Ibu atau perayaan kemerdekaan negara. Kan doa yang baik. Malah agak
nyambung dengan artinya yang terkait dengan kemenangan: Dirgahayu Republik
Indonesia: Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
.
Referensi:
https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40382627
Comments
Post a Comment