Membantu Operasi Kaki Kucing

Jadi awal ceritanya adalah suatu kamis Gwe pulang dan sampai di depan rumah. Di hari yang sudah mulai gelap gulita ulala, Gwe mendapati sesuatu teronggok di gerbang. Ternyata makhluk itu adalah seekor kucing. Gwe melihat ada yang aneh, yaitu dia enggan pergi ketika dilewati. Biasanya kan kalau hewan yang kita masih asing atau nggak akrab-akrab banget akan segera menghindar dengan pandangan takut. Eh ni kucing yang tubuhnya warna tiga: putih, orange, kelabu, cuman ngeliatin dengan pandangan menantang. Paling dia jalan geser aja. Dari situ akhirnya Gwe tahu kalau ada yang nggak wajar ama kakinya. Lagian ada perban berwarna kusam yang terurai.
Satu-satunya hal yang Gwe pikir kemudian karena ga bisa nanganin luka si kucing adalah pergi ke dokter hewan. Berhubung belum pernah menjalin hubungan dengan satu dokter hewan pun maka Gwe tanyalah temen-temen yang Gwe tahu suka melihara hewan seperti anjing dan kucing. Pertama Gwe bertanya pada guru keyboard gwe, cik Sheila. Dia ngasih referensi yang alamatnya Gwe ga begitu paham. Gwe lalu coba tanya temen kantor mas Hari. Salah satu referensinya ada di pamularsih. Gwe pilih untuk ke situ, karena alamat yang lebih familiar dan cik Sheila bilang itu temennya. Maka dengan berbekal kantung beras plastik dari bu Juharis yang sudah dikasi rongga udara dan tas ransel maka Gwe bawa lah si kucing ke Pamularsih.

Keesokan harinya sesudah sholat Jumat Gwe pun pergi ke klinik dan ketemu dokter hewan Anna, sang pemimpin klinik. Meskipun dianya akan mencoba mengusahakan keringanan biaya, Gwe tetep diminta untuk mencari donasi. Maksudnya sih supaya usaha Gwe ini dapat meng-edukasi masyarakat. Agar mereka bisa lebih menyayangi hewan, meskipun itu kucing dari ras kampung, dan terlebih lagi liar. Dan juga ikhlas menyumbangkan sebagian harta yang dimiliki. Sebenernya Gwe berharap untuk keringanan biaya atau malah dibebaskan. Menurut doter, kalau dari biaya operasi dokter bisa dibebaskan, tapi kan ada kebutuhan obat dan lain-lain. Dan Dokter pun memutuskan untuk tetap mengoperasi amputasi si kaki kucing hari itu juga, sembari Gwe nyari dana.
Satu-satunya yang bisa Gwe bikin dalam mencari donasi adalah melalui social media. Yang paling deket adalah program Blackberry, lalu juga Gwe sebarkan informasi penggalangan dana di FaceBook dan Twitter. Gayung pun bersambut, meskipun ada yang cuek atau menyepelekan, Alhamdulillah masih ada orang-orang baik di dunia ini. Tak hanya mau menyumbang, bahkan ada satu temen lulusan sekolah DJ yang bersedia untuk merawat si kucing selepas dia dioperasi.
Guna mempersiapkan kenyamanan si kucing selepas dia dioperasi, sabtu yang kebetulan libur kantor Gwe pergi ke Kampung Kali untuk nyari kandang kucing atas saran mas Hari Wija. Di sana Gwe hanya menemukan satu penjual yang jual kandang. Tadinya Gwe sempet muter nyari yang laen. Ya udah adanya itu Gwe beli lah yang warna item dengan harga 150rb. Bagusnya nih kandang adalah dia bisa dilipet, sehingga bisa Gwe taroh di bagian depan motor matic Gwe yang bisa tempat naroh kaki. Selanjutnya Gwe pun balik ke rumdin, dan sorenya pulang kampong di Cepiring, Kendal.
Dari yang awalnya Gwe khawatir nggak akan mendapat dana cukup, ternyata setelah dikumpulkan malah melebihi dari perkiraan biaya. Namun karena belum ke klinik dan kata dokter Niko belum bisa diitung biayanya, Gwe jadi khawatir bakal over budget. Dokter menyarankan kalau mau ambil kucing nunggu saja sampai lukanya kering, jadi sekitar hari senin. Gwe berencana untuk mengambil si kucing sekalian mengantarkannya ke rumah calon pengadopsi di Tembalang pas hari senin. Dan yang Gwe ajak untuk nemenin adalah ponakan dari Jakarta yang baru keterima kuliah di Undip, namanya Rani. Apalagi Gwe perkirakan kos Rani yang terletak di Tembalang, tentunya tidak jauh dari lokasi rumah temen Gwe. Namun ternyata pas Senin Gwe telfonan ama Dokter Niko, dia menanyakan bisa nggak Gwe ngeganti perban nya si kucing. Nah daripada salah prosedur sehingga menyebabkan si kucing infeksi dan sakit, maka Gwe pun diperkenankan ngambil si kucing kalau lukanya udah kering, kira-kira di hari Rabu. Jadi kira-kira akan ada tambahan biaya inap dan makan (perawatan). Gwe cuman bisa berdoa, dana sumbangan mudah-mudahan masih cukup untuk meng-cover semua itu.

Kabar terbaru, Selasa 9 September 2014. Si kucing kaki 3 udah nampak lebih sehat. Terlihat dari penampakannya yang gendut. Sang pemilik sekarang, Libie bilang kalau si kucing sehat dan hobi makan. Alhamdulillah. Dan dia udah dikasih nama, yaitu Sesil. Gwe jadi keinget salah satu karakter buku karya Gwe, yaitu (masih) Menanti, namanya adalah Cecilia.
Berikut adalah daftar para dermawan baik hati yang telah menyisihkan harta yang mereka miliki untuk membantu biaya operasi dan perawatan kucing kaki tiga. Thanks for all:
1 DODIK
2 ADHESI RATNA
3 SITI BAKSO ALEX
4 NITA SETIYANINGSIH
5 RIA HERMINA
6 ERIK ISMARGONO
7 LIBIE CAMERON (juga PENGADOPSI KUCING)
8 GITA
9 SHEILA
10 FITRI
11 RATNA
12 RATIH TRI W
13 PEPI OKTAYANI
14 ATIK BAROROH
15 SRI PURWANTINI
Tolong Sy pny kucing kecil yg baru tertabrak 2 kaki blkng ny patah jln ngsot dan perut bengkak ga nafsu mkn Sy ga ckp bnyk uang untuk bw ke dokter adakah yg ingin menampung ny
ReplyDeleteWah saya terharu om dengan perjuangan ente, semoga Allah SWT membalas perbuatan baik ente
ReplyDeletekucing saya juga baru tadi patah karena tertimpa cobek dari atas meja, kejadian sama biaya 1,5 jt karna gaada dana jadi cukup di perban dan. Sebenernya ga tega tapi bingung juga mau di amputasi gaada biaya nyaðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDeleteThanks and I have a swell supply: Where Do You Get The Money To Renovate A House house remodeling company
ReplyDelete